Kapan lagi kita berbincang dan berterus_terang, kapan ? kapankah lagi ? ?
Ku rasakn rindu mencekam, hatipun tersiksa. Ada rindu untmu Yan’ .
Sayang bilang saying, jangan kau malu. . hati ini tak sabar mnunggumu! Tapi mungkinkh kmu dan aku akn menyatu?, sdangkan antr kita saling berbda. .
Dulu aku mengagumimu, skrang pun ttap mengharapknmu. Mengapa ? ? tak perlu kau Tanya .! Seputih Jilbabmu bgitu hatiku, tak ingin kau jauh dariku. . Lembutny sinar di matamu ‘Yan’, kau begitu seadany namun bergtar sendu hati ini.
Mungkin kini ngkau tlah brdua tau pun sndri aku tak tau. Bru ku sadari slama ini kau hanya milikku dlm mimpi, disini didlm hati ini do’aku tulus iklas untuk mu. Tiada yang salah kita berdua mungkin bginilah prjlanan hdup. Menjadi duri dlm khidupanmu, aku tk rela’.
Jangankn unt brtmu memndng sjapun sdah tak boleh, mungkin mmang kau tercpta bkan untku. Kanku simpan wajahmu, kanku ukir namamu kanku bktikn ksetyaanku padamu.
Cukuplh sdah ku berkorban untk dirimu akupun myadari apa arti hdupku ini bgimu, cukuplh sudah airmata jtuh berlinang. Pengorbanan dan penatian mungkin hanyalah sia-sia! Mungkin memang, mumgkin hrus kau brlalu……………….
Minalaizin walfaizin ea Yan? Ma’f bila kata itu g smpat terucap di hari nan fitri, trima kasih udah mau singgah dihati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar